Pages

Saterdag 16 Maart 2013

karakteristik dan perbedaan individu



Perkembangan Peserta Didik : Karakteristik  dan Perbedaan Individu
Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Manusia merupakan mahluk yang berfikir (homo sapiens) dan mahluk yang berbuat (homo faber). Pengejawantantahan sifat kodrati manusia itu tergambar bahwa manusia merupakan individu dan social, jasmani dan rohani serta dunia dan akhirat yang memiliki keseimbangan hubungan baik di hubungan sesama manusia, alam, maupun kepada Allah SWT. Oleh karena itu manusia berkedudukan sebagai pribadi yang utuh. Setiap manusia memiliki ciri atau karakter yang berbeda-beda. Perbedaan itu dipengaruhi oleh factor keturunan dan lingkunganya masing-masing. Karakteristik Indipidu, setiap individu memiliki cirri dan sifat atau karakristik bawaan ( heredity ) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan karakteristik bawaan diperoleh dari keturunana sejak kita dilahirkan. Aspek perkembanagan individu terdiri dari :
  1. semua manusia mempunyai unsure-unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya,
  2. Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan social dan tiap-tiap individu beebeda.
  3. Secara kodrati manusia mempunyai potensi yang esensial yang bias membedakan manusia dengan hewan,yaaitu pikiran,perasaan dan kehendak,oleh karena itu sikap,kemampuan berpikir,watak dan perilakunya berbeda-beda yang dibedakan kedalam tiga factor antara lain,(1). Perbedaan Kognitif menggambarkan penguasaan ilmu seseorang,(2). Perbedaan Individual dalam Kecakapan Bahasa kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata atau kalimat secara logis dan sistematis,(3). Perbedaan dalam Kecakapan Motorik merupakan kemampuan untuk kondisi kerja syarat motoriknya yang dilakukan oleh syarat untuk melakukan kegiatan,(4).Perbedaan dalam Latar Belakang maksudnya disni perbedaan dalam pengalaman mereka masing-masing dalam meperlancar maupun menghambat prestasi dalam menguasai bahan pelajaran,(5).Perbedaan dalam bakat kemampuan ini berkembang apabila mendapat ransangan atau pemupukan yang tepat,(6).Perbedaan dalam Kesiapan Belajar
Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam faktor yang faktor yang lain dengan satunya memiliki andil dalam pendidikan. Salah satu tugas yang diemban oleh para pendidik adalah memahami akan berbagai faktor pendukung pendidikan tersebut. Diantara berbagai faktor tersebut adalah bagaimana para pendidik bisa memahami akan situasi dan kondisi, baik lingkungan maupun peserta didik itu sendiri.
Peserta didik sebagai obyek dari pendidikan sangat urgen untuk diperhatikan dari berbagai faktor. Faktor tersebut yang harus diperhatikan adalah tahap perkembangan dari peserta didik tersebut. Diantara perkembangan perserta didik tersebut adalah bagaimana dari individu dan karakteriststiknya
dari paparan singkat diatas, maka kami akan mencoba menyajikan dalam tulisan ini apakah itu sebenarnya individu dan karakteristiknya. Sebab dalam dunia pendidikan kita perlu untuk mengetahui segala perkembangan peserta didik termasuk dari individu-individu dan karakteristik peserta didik tersebut.
A. Pengertian Individu
Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau homo sapiens, mahluk yang berbuat atau homo faber, mahluk yang dapat dididik atau homo educandum dan seterusnya.
Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawaperubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. . pada awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia belum peduli dengan apa saja yang terjadi diluar dirinya. Ia sudah senang bila kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai mengenal lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman, keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak kebutuhan non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya.
B.Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang memperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis.
Natur dan nature merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu garis keturunan ayah dan garis keturunan ibu. Sejak terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru, maka secara berkesinambungan dipengaruhi oelh bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang.
A. Perbedaan Individu
Dalam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu (i) semua diri manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya, dan (ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia – secara biologis dan sosial – tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbedA. Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif.
Makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menurut Lindgren (1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis.
Adapun bidang-bidang dari perbedaannya yakni:
1. Perbedaan kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya.
2.Perbedaan kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbaha sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik (organ bicara).
3. Perbedaan kecakapan motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
4. Perbedaan Latar Belakang
Perbedaaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan.
5. Perbedaan bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
6. Perbedaan kesiapan belajar
Perbedaan latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.***

ASPEK-ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
1. Pertumbuhan fisik
a. pertumbuhan sebelum lahir.
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan susunan jaringan syarap membentuk system yang lengkap. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda kematangan biologis dan jaringan syaraf masing-masing komponen biologis mampu berfungsi secara sendiri.

b. pertumbuhan setelah lahir
pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan lanjutan pertumbuhannya sebelum lahir dan berlangsung sampai masa dewasa. Pertumbuhan fisik anak di bagi menjadi empat periode utama, dua periode di tandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya di cirikan oleh pertumbuhan yang lambat.


2.INTELEK
intelek atau daya fikir atau daya berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otak.

(1). tahap pertama : masa sensori motorik ( 0,0-2,5 tahun ), masa ketika bayi mempergunakan system pengindraan dan aktifitas motorik mengenal lingkungannya.

(2). Tahap ke dua : masa pra-oprasional (2,0-7,0 tahun), kemampuan anak menggunakan symbol yang mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah lewat.

(3). Tahap ke tiga : masa konkreto prerasional (7,0-11,0 tahun), melakukan berbagai macam tugas yang konkret.
a. identifikasi : mengenali sesuatu
b. negasi : mengingkari sesuatu
c. reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.

(4). Tahap ke empat : masa operasional (11,0-dewasa) dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir abstrak dan hipotesis, memperkirakan apa yang munkan terjedi, dan mengambil kesimpulan.


3.EMOSI

Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus di miliki oleh manusia. Emosi merupakan gejala peresaan di sertai dengan perubahan atau prilaku fisik. Seperti marah yang di tunjukan dengan teriakan seorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebaliknya.

4. SOSIAL

Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak mampu hidup terus tanpa bantuan orang lain, terutama ibunya, jadi setiap orang membutuhkan orang lain. Dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan manusia lainnya. Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan di bantu , memberi dan di beri.


5. BAHASA

fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan dan perkembangan awal berbahasa lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasannya dengan tangis atau ocehan. dan lebih lanjut 6-9 bulan mulai berkomunikasi dengan satu kata atau dua kata. Dengan demikian seterusnya anak mulai mampu menyusun kalimat tiga kata untuk menyatakan maksud atau keinginannya.


6. BAKAT KHUSUS

Bakat merupakan kemampuan tertentu yang di miliki oleh seseorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan kemampuan itu dapat berkembang. Tiga dimensi bakat ( BULLFROD) :
(i) dimensi perceptual
(ii) dimensi psikomotorik
(iii) dimensi intelektual

seseorang yang berbakat akan cepat dapat di amati sebab kemampuan yang di miliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti seni, olah raga, atau keterampilan.


7. SIKAP, NILAI, DAN MORAL.

Tujuan akhir proses belajar di kelempokan menjadi tiga sasaran yaitu:
(a). penguasaan pengetahuan(kognitif)
(b). pengiasaan nilai dan sikap (afektif)
©. penguasaan psikomotorik

Masa bayi belum mengenal moral, karena bayi belum mengenal nilai dan suara hati. Perilakunya belum di bimbing oleh norma-norma moral. Pada awalnya pengenalan moral, nilai dan perilaku serta tindakan itu masih bersifat paksaan akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya berangsur-angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku di dalam kehidupannya.
Perbedaan Individu
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Perbedaan individu penting dibahas dan dipahami oleh pendidik agar para pendidik bisa memahami perbedaan dari asing-masing peserta didik. Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga sering timbulnya permasalahan akibat perbedaan itu. Permasalahan ini kita akan mengetahui berbagai macam perbedaan individu, diantaranya perbedaan kognitif, perbedaan kecakapan bahasa, perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan bakat, perbedaan kesiapan belajar, perbedaan tingkat pencapaian, perbedaaan lingkungan keluarga, latar belakang budaya dan etnis, dan faktor pendidikan.

Perkembangan zaman menimbulkan perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri, informasi dsb. Akibatnya ialah berbagai permasalahan yang dihadapi oleh individu, misalnya, pengangguran, syarat-syarat pekerjaan, penyesuaian diri, jenis dan kesempatan pendidikan, perencanaan dan pemilihan pendidikan, masalah hubungan sosial, masalah keluarga, keuangan, masalah pribadi, dsb. Walaupun pada umumnya masing-masing individu berhasil mengatasi dengan sempurna, sebagian lain masih perlu mendapatkan bantuan.
II. Rumusan masalah
a. Apa pengertian individu?
b. Bagaimana karakteristik individu?
c. Apa saja perbedaan individu?
III. TUJUAN
a. Menjelaskan pengertian individu
b. Mengetahui dan memahami karakteristik individu
c. Mengetahui perbedaan individu
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam faktor yang lain dengan satunya memiliki andil dalam pendidikan. Salah satu tugas yang diemban oleh para pendidik adalah memahami akan berbagai faktor pendukung pendidikan tersebut. Diantara berbagai faktor tersebut adalah bagaimana para pendidik bisa memahami akan situasi dan kondisi, baik lingkungan maupun peserta didik itu sendiri.
Peserta didik sebagai obyek dari pendidikan sangat urgen untuk diperhatikan dari berbagai faktor. Faktor tersebut yang harus diperhatikan adalah tahap perkembangan dari peserta didik tersebut. Diantara perkembangan perserta didik tersebut adalah bagaimana dari individu dan karakteriststiknya
Dari paparan singkat diatas, maka kami akan mencoba menyajikan dalam tulisan ini apakah itu sebenarnya individu, karakteristik dan permasalahannya. Sebab dalam dunia pendidikan kita perlu untuk mengetahui segala perkembangan peserta didik termasuk dari individu-individu dan karakteristik peserta didik tersebut.
1. Pengertian Individu
Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . Sejak ratusan tahun sebelum masehi, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau homo sapiens, mahluk yang berbuat atau homo faber, mahluk yang dapat dididik atau homo educandum dan seterusnya.
Dalam kamus echols & shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawaperubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. . Pada awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia belum peduli dengan apa saja yang terjadi diluar dirinya. Ia sudah senang bila kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai mengenal lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman, keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak kebutuhan non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya.
2. Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang memperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Kepribadian, prilaku apa yang diperkuat, dipikirkan, dan dirasakan oleh seseorang (individu) merupakan ha sil diri perpduan antara factor biologis sebagaimana unsure bawaan dan pengaruh lingkungan.
Natur dan nature merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu garis keturunan ayah dan garis keturunan ibu. Sejak terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru, maka secara berkesinambungan dipengaruhi oelh bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang.
3. Perbedaan Individu
Dalam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu:
(i) semua diri manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya,
(ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia – secara biologis dan sosial – tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif.
Beberapa segi perbedaan individual yang perlu mendapat perhatian ialah perbedaan dalam:
1) kecerdasan;
2) kecakapan;
3) hasil belajar;
4) bakat;
5) sikap;
6) kebiasaan;
7) pengetahuan;
8) kepribadian;
9) cita-cita;
10) kebutuhan;
11) minat;
12) pola-pola dan tempo perkembangan;
13) ciri-ciri jasmaniah;
14) latar belakang lingkungan.
Makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menurut lindgren (1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis.
Adapun bidang-bidang dari perbedaannya yakni:
a. Perbedaan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya.
b. Perbedaan Kecakapan Bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbaha sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik (organ bicara).
c. Perbedaan Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
d. Perbedaan Latar Belakang
Perbedaaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan.
e. Perbedaan Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
f. Perbedaan Kesiapan Belajar
Perbedaan latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
g. Perbedaan Tingkat Pencapaian
Salah satu bentuk nyata untuk melihat perbedaan anak adalah dengan memeriksa hasil pencapaian dalam tes matematika standar. Tingkat pencapaian anak merupakan suatu fungsi yang menunjukkan nilai belajar anak. Murid dalam posisi puncak di suatu kelompok biasanya mampu belajar matematika dengan cepat, sementara murid dengan posisi terendah di dalam kelas biasanya merupakan pebelajar yang lambat. Pada posisi tengah-tengah, sekitar 50 persen diantaranya memiliki kemampuan yang merata dalam pencapaian matematika.
h. Perbedaaan Lingkungan Keluarga
Anak-anak berasal dari berbagai lingkungan keluarga. Anak dari keluarga berada dengan pendidikan yang memadai biasanya datang ke sekolah dengan latar belakang berbagai pengalaman lebih cenderung menjadi pebelajar yang cepat. Sebaliknya, anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dan dengan latar belakang orang tua tanpa pendidikan cenderung menjadi pebelajar yang lambat.
Lingkungan keluarga selalu memberikan pengaruh terhadap sikap anak dalam menghargai matematika. Penelitian menujukkan adanya korelasi positif antara sikap anak terhadap matemtika dengan sikap orang tua terhadap mata pelajaran ini.
i. Latar Belakang Budaya dan Etnis
Anak-anak juga berbeda diapandang dari segi latar belakang budaya dan etnis. Motivasi untuk belajar berbeda antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya, layaknya anak-anak tertarik dan menilai pencapaiannya dalam suatu pendidikan.
j. Faktor Pendidikan
Faktor pendidikan mempengaruhi prestasi dalam bidang akademik. Anak-anak yang memperoleh hasil yang selalu efektif, penuh arti, sebagai contoh program matemtika yang dianjurkan, cenderung berada di atas rata-rata dan menjadi pebelajar yang cepat. Murid yang memiliki sedikit pengalaman, seringnya mengikuti metode drill tanpa akhir untuk belajar teknik menghitung dan menghapalkan operasi dasar matematika biasanya mengalami kesulitan dalam memahami matemtika dasar tahap lanjut.
4. Masalah Individu
• Masalah kebutuhan individu
Kebutuhan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Jika individu berhasil dalam memenuhi kebutuhannya, maka dia akan merasa puas, dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan.
Dengan berpegang kepada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan belajar pada hakikatnya merupakan perwujudan usaha pemenuhan kebutuhan tersebut. Sekolah hendaknya menyadari hal tersebut, baik dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan pada diri siswa, maupun dalam memberikan bantuan yang sebaik-baiknya dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti telah dikatakan di atas, kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah-masalah bagi dirinya. Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhan dalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
Beberapa diantara kebutuhan-kebutuhan yang harus kita perhatikan ialah kebutuhan:
1) memperoleh kasih sayang
2) memperoleh harga diri
3) untuk memperoleh pengharapan yang sama
4) ingin dikenal
5) memperoleh prestasi dan posisi
6) untuk dibutuhkan orang lain
7) merasa bagian dari kelompok
8) rasa aman dan perlindungan diri
• Masalah Penyesuaian Diri dan Kelainan Tingkah Laku
Kegiatan atau tingkah laku pada hakikatnya merupakan cara pernenuhan kebutuhan. Banyak cara yang dapat ditempuh individu untuk memenuhi kebutuhannya, baik cara-cara yang wajar maupun yang tidak wajar, cara-cara yang disadari maupun yang tidak disadari. Yang penting untuk dapat memenuhi kebutuhan ini, individu harus dapat menyesuaikan antara kebutuhan dengan segala kemungkinan yang ada dalam lingkungan, disebut sebagai proses penyesuaian diri. Individu harus menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan baik lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat.
Proses penyesuaian diri ini banyak sekali menimbulkan berbagai masalah terutama bagi diri individu sendiri. Jika individu dapat berhasil memenuhi kebutuhannya sesuai dengan lingkungannya dan tanpa menimbulkan gangguan atau kerugian bagi lingkungannya, hal itu disebut “adjusted” atau penyesuaian yang baik. Dan sebaliknya jika individu gagal dalani proses penyesuaian diri tersebut, disebut “maladjusted” atau salah suai.
• Masalah Belajar
Dalam proses belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar. Beberapa masalah belajar, misalnya bagamana menciptakan kondisi yang baik agar perbuatan belajar berhasil, memilih rencana belajar bagi siswa, menyesuaikan proses belajar dengan keunikan siswa, penilaian hasil belajar, diagnosis kesulitan belajar, dan sebagainya. Bagi siswa sendiri, masalah-masalah belajar yang mungkin timbul misalnya pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar, menggunakan buku-buku pelajaran, belajar berkelompok, mempersiapkan ujian, memilih mata kuliah yang cocok, dsb.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . Sejak ratusan tahun sebelum masehi, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya.
Perbedaan individu, diantaranya perbedaan kognitif, perbedaan kecakapan bahasa, perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan bakat, perbedaan kesiapan belajar, perbedaan tingkat pencapaian, perbedaaan lingkungan keluarga, latar belakang budaya dan etnis, dan faktor pendidikan.
B. SARAN
Syukur alhamdulillah pada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walupun masih ada kekurangan dan tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, serta arahan dan bimbingan dari semua pihak, terutama Dosen. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi para pembaca, baik bagi siswa,orang tua,guru dan masyarakat.Jika yang membaca adalah seorang siswa, hendaknya ia mengetahui dan mempelajari tugas-tugas perkembangan dengan baik serta dapat menerapkannya.Jika orang tua, hendaknya ia dapat mengontrol tugas-tugas perkembangan anak yang belum diselesaikan dan membimbing, mengarahkan serta mengantarkan ke arah yang positif.Orang tua dan guru membantu menyelesaikan tugas perkembangan sehingga mencapai tingkat sempurna.
DAFTAR PUSTAKA





PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
TENTANG KARAKTERISTIK PERBEDAAN INDIVIDU


DI SUSUN OLEH :
1.     HAKIKI KURNIAWAN
2.     NANDA HIDAYAT

UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TAHUN AJARAN 2012/2013

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking